- Efisema
Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas
alveolus.Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:
- Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
- Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Pencegahan
dan solusi: Menghindari
asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok
juga sangat penting.
2.
Pneumonia
Pneumoniaatau Logensteking yaitu
penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh diplococcus pneumoniae.
Penyakit ini
menyebabkan radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Diplococcus
pneumonia.Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga
oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi
atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur
ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab
menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan.
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru
atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau
terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan
bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
Penyakit
Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia)
dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem
kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda
yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah
menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit
serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.
Terjadinya
penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk
batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan tanda-tanda
menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray
(Rongent) dan pemeriksaan sputum.Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia
sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan
seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya
adalah :
1. Orang
yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para
penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula
bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum
obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki
daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
2. Perokok
dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran
pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak),
Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia.Alkohol
dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan
lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3. Pasien
yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan
tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat beresiko
terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi
lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan
berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
4. Menghirup
udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani
apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa
memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru
yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau
virus.
5. Pasien
yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi
terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan
riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.
Penanganan
dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan
gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri, antara lain:
1. Pneumonia
yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan
haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau
hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri
Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia
yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama dengan
penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian
intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan
daya tahan tubuh.
3. Pneumonia
yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian
antijamur.
Disamping
itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit
kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah
hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan
membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.
3.
Influenza
Influenza
disebabkan oleh virus influenza.Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek,
hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.Influenza
merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh
demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari
dan biasanya sembuh sendiri.
Influenza
merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun
ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua
dimana terdapat keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi
pada musin dingin di negara bermusim dingin dan di musim hujan pada
negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat berkembang dan menyebarkan influenza
ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain seperti burung, babi, dan
kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus influenza dengan jenis yang
berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut. Penyebaran virus
influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel
yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan
tertutup.
Penyebab
influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas.
Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan
menyebabkan gejala yang berat, menyebar secara cepat dan dapat
menyebabkan infeksi di suatu negara atau wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan
gejala yang lebih ringan dan penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus
tipe C hanya memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus ini dapat
diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan test
secara genetik.
Transmisi
virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari jumlah virus yang
terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila didapatkan 10 virus / air
ludah sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini akan menderita influenza.
Virus akan melekat pada sel permukaan di rongga hidung dan saluran nafas.
Setelah
virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan mengalami replikasi
dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan sel yang sudah rusak
untuk masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di sebelahnya atau menempel
pada air ludah dan menyebar melalui udara.
Gejala pada
penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala, sakit otot,
batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan serak. Gejala
ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi ini biasanya
sudah didapatkan gambaran kemerahan pada tenggorokan.
Gejala-gejala
diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya. Tubuh memiliki
kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang berbahaya melalui sistem
pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi pertahanan ini akan baik
apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah masa penghancuran virus dan bakteri
berbahaya tubuh membutuhkan waktu untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas dan lemah.
4.
Asma
Asma
merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan alergi
terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis.Asma bersifat
menurun.
Gambar: Saluran pernafasan manusia
yang terkena asma
Sumber: http://www.google.com
Penyakit ini
menyebabkan penyempitan saluranpernapasan.Penyakit ini dapat disebabkan oleh
alergi.Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas.Berbagai sel inflamasi
berperan, terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, netrofil dan
sel epitel. Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai
penyebab atau pencetus inflamasi saluran napas pada pasien asma. Inflamasi terdapat
pada berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma
persisten.Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif
(hipereaktifitas) jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam
dan/atau dini hari. Episodik tersebut berkaitan dengan sumbatan saluran napas
yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa
pengobatan
Faktor
lingkungan yang mempengaruhi individu dengan predisposisi asma untuk berkembang
menjadi asma adalah alergen di dalam maupun di luar ruangan, seperti mite
domestik, alergen binatang, alergen kecoa, jamur, tepung sari bunga ,
sensitisasi (bahan) lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara di luar maupun
di dalam ruangan, infeksi pernapasan (virus), diet, status sosio ekonomi,
besarnya keluarga, obesitas .
Sedangkan
faktor lingkungan yang menyebabkan eksaserbasi dan/atau menyebabkan gejala asma
menetap adalah :
- alergen di dalam maupun di luar ruangan
- polusi udara di luar maupun di dalam ruangan
- infeksi pernapasan
- olah raga dan hiperventilasi
- perubahan cuaca
- makanan, additif (pengawet, penyedap, pewarna makanan)
- obat-obatan, seperti asetil salisilat
- ekspresi emosi yang berlebihan
- asap rokok
- iritan antara lain parfum, bau-bauan yang merangsang
Gejala asma
bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa pengobatan.
Gejala awal
berupa :
- batuk terutama pada malam atau dini hari
- sesak napas
- napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien menghembuskan napasnya
- rasa berat di dada
- dahak sulit keluar.
Gejala yang
berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa.Yang termasuk gejala
yang berat adalah serangan batuk yang hebat Sesak napas yang berat dan
tersengal-sengal Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut)
Sulit tidur dan posisi tidur yangnyaman adalah dalam keadaan duduk Kesadaran
menurun.(Abdul Muchid, 2007)
- 5. Tonsillitis
Tonsillitisadalah
peradangan pada tonsil (amandel). Jika terjadi infeksi melalui mulut atau
saluran pernapasan, tonsil akan membengkak(radang) yang dapat menyebabkan
penyempitan saluran pernapasan.
- 6. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan pernapasan
pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam
(akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan
lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom
(enzim pernapasan).Penyakit ini menyebabkan terganggunya pengangkutan oksigen
ke sel-sel atau jaringan tubuh. Gangguan pada proses pengikatan oksigen yang
sering terjadi adalah asfiksi. Hal tersebut terjadi karena adanya kompetisi
antara oksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya
pada keracunan gas karbon monoksida (CO).Karbon monoksida lebih mudah berikatan
dengan hemoglobin dibandingkan dengan oksigen.Hal ini menyebabkan hemoglobin
mengikat karbon monoksida, bukan oksigen. Jika sebagian besar darah berikatan dengan
karbon monoksida, jaringan dalam tubuh akan kekurangan oksigen. Gangguan
pengikatan oksigen juga terjadi jika paru-paru terisi oleh zat lain, seperti
air pada kasus orang yang tenggelam. Pada peristiwa tenggelam, alveolus terisi
oleh air sehingga darah tidak mendapatkan pasokan oksigen yang memadai.
- b. Radang
Radang
adalah gangguan pernapasanyang terbagi oleh :
- Rinitis, peradangan pada hidung
- Sinusitis adalah radang sinus paranasal (rongga-rongga yang bermuara dilubang hidung)
- Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang faring atau tenggorokan. Kadang juga disebut radang tenggorokan (sorethroat)
- Laringitis, radang pada laring
- Bronkitis
Bronkitis
merupakan peradangan pada bronkussehinggaterjadi penyempitan diameter bronkus.Penyakit
ini menyebabkan peradangan pada dinding bronkus yang disebabkan oleh
virus.Penyakit ini menyebabkan batuk berdahak.Bronkitis digambarkan sebagai
inflamasi dari pembuluh bronkus.Inflamasi menyebabkan bengkak pada
permukaannya, mempersempit pembuluh danmenimbulkan sekresi dari cairan
inflamasi.Bronchitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi
(ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik.Perubahan
bronkus tersebutdisebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus
berupa destruksielemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus.Bronkus yang
terkena umumnya bronkus kecil (medium size), sedangkan bronkus besar jarang
terjadi.Hal ini dapatmemblok aliran udara ke paru-paru dan dapat
merusaknya.Seringkali disebabkan infeksi virus yang menyebabkan permukaan dalam
pembuluh bronkus menjadi inflamasi. Virus yang biasa menyerang adalah
rhinovirus, respiratory syncytial virus(RSV), dan influenzavirus. Bakteri
juga dapat menyebabkan bronkitis seperti Mycoplasma, Pneumococcus,Klebsiella,
Haemophilus.
Ada beberapa
tipe penyakit Bronkitis, antara lain:
1. Bronkitis
akut
Bronkitis
akut adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang melibatkan
jalan nafas yang besar.Bronkitis akut pada umumnya ringan. Berlangsung singkat(beberapa
hari hingga beberapa minggu), rata-rata 10-14 hari. Meski ringan,
namunadakalanya sangat mengganggu, terutama jika disertai sesak, dada terasa
berat, dan batuk berkepanjangan.
2 Bronkitis
kronis
Didefinisikan
sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulandalam 1 tahun selama 2
tahun berturut turut, walaupun demikian tidak ada standart demikian yang dapat
diterima pada anak-anak. Diagnosa kronik bronkitis biasanya dibuat berdasar
adanya batuk menetap yang biasanya terkait dengan penyalahgunaan
tobacco.Bronchitis kronis ditemukan dalam angka-angka yang lebih tinggi
daripada normal diantara pekerja-pekerja tambang, pedagang-pedagang biji
padi-padian, pembuat-pembuat cetakan metal, dan orang-orang lain yang terus
menerus terpapar pada debu.Namun penyebab utama adalah merokok sigaret yang
berat dan berjangka panjang, yang mengiritasi tabung-tabung bronchial dan
menyebabkan mereka menghasilkan lendir yang berlebihan.(Agustinus haryanto,
2007)
Gejala utama
bronkitis adalah timbulnya batuk produktif (berdahak) yangmengeluarkan dahak
berwarna putih kekuningan atau hijau.Dalam keadaan normalsaluran pernapasan
kita memproduksi mukus kira-kira beberapa sendok teh setiapharinya. Apabila
saluran pernapasan utama paru (bronkus) meradang, bronkus akanmenghasilkan
mukus dalam jumlah yang banyak yang akan memicu timbulnya batuk.Selain itu
karena terjadi penyempitan jalan nafas dapat menimbulkan shortness of
breath. Menurut Gunadi Santoso dan Makmuri (1994), tanda dan gejala yang ada
yaitu : Biasanya tidak demam, walaupun ada tetapi rendah , Keadaan umum baik,
tidak tampak sakit, tidak sesak , Mungkin disertai nasofaringitis atau
konjungtivitis , Pada paru didapatkan suara napas yang kasar.
- c. Asidosis
Asidosis
adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam
darah, sehingga pernapasan terganggu.
- d. Dipteri
Difteri
merupakan gangguan pernapasanyang disebabkan oleh bakteriCorynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan
pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang
dihasilkan oleh bakteri tersebut.
e.
Sianosis
Sinoasis
adalah gangguan pernapasan yang kebiruan pada kulit yang disebabkan
karena jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan di dalam pembuluh darah
kulit, terutama kapiler.
f.
TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Mycobacteriumtubercolusis.Penyakit ini menyerang paru-paru sehinggaterbentuk
bintil-bintil dalam alveolus.Penyakit TBC atau Tuberkulosis adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit TBC ini paling sering menyerang paru-paru walapun
pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang,
melalui udara, makanan dan minuman, juga oleh darah atau juga lendir dari
penderita TBC.
Penyakit TBC
merupakan penyakit penyebab kematian nomor dua di dunia setelah stroke bahkan
menjadi nomor satu untuk indonesia bagian timur menurut Dr Tihono Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian
Kesehatan. Indonesia bahkan tercatat sebagai negara penyumbang kasus TBC
nomor empat di dunia setelah India, China dan Afrika Selatan.Diperkirakan ada
430 ribu kasus TBC baru dan 169 orang di antaranya meninggal setiap hari.
TBC atau
tuberkulosis merupakan keadaan infeksi pada saluran pernafasan tetapi juga
dapat menginfeksi hampir seluruh bagian tubuh seperti ginjal, tulang, saluran
pencernaan, kelenjar getah beningyang disebabkan oleh bakteri
mycrobacterium dan dapat menular melalui udara saat penderita batuk, di
indonesia setiap tahunnya terjadi kasus baru sebanyak seperempat juta dan
hampir sekitar 140.000 mengalami kematian, sebenarnya apabila diobati dengan
benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis ini
dapat disembuhkan, oleh karena itu tindakan deteksi dini dan pengobatan yang
cepat dapat mencegah penyakit ini.
Penyebab
Penyakit TBC :
- Perokok
- Paru-paru luka
- Sistem kekebalan tubuh penderita yang lemah.
- Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang tumbuh menjadi agresif
- Lingkungan yang kotor sehingga kemungkinan penularan dan penyebaran bakteri menjadi lebih besar.
Gejala
Penyakit TBC :
- Keringat pada malam hari
- Perasaan terasa lemah, lesu, dan tidak enak.
- Mudah terserang flu yang bersifat hilang timbul
- Turunnya berat badan dan kurang nafsu makan
- Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama.
- Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan kadang-kadang juga disertai dengan darah.
g.
Hipoksia
Hipoksia
yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada
pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada
kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat
yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas mental
(kadang-kadangmemuncak sampai koma), dan menurunkankapasitas kerja otot.
h.
Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena
pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
Kanker
paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan
paru-paru yan dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama
asap rokok. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.Kanker
paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh.Kanker paru-paru sangat berhubungan
dengan aktivitas yang sering merokok.Perokok pasif juga dapat menderita kanker
paru-paru.Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah
penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.
Gejala-gejala
umum penderita kanker paru-paru :
- Pembekakan di wajah atau di leher
- Napas sesak dan pendek-pendek
- Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
- Kelelahan kronis
- Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
- Sakit kepala,nyeri dengan sebab yang tidak jelas
- Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
- Suara serak/parau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar