Sabtu, 04 Oktober 2014

Teknologi Informasi Di Bidang Kesehatan Dan Keperawatan



1.      Manfaat Komputer Di Bidang Kesehatan
Perkembangan dunia kesehatan di era modern telah memanfaatkan komputer untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Teknologi informasi (dan komunikasi) dengan piranti computer,  saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, komputer mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Komputer juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi tersebut memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Berikut adalah manfaat computer dalam bidang kesehatan:

a.       Membangun Sistem Informasi Rumah Sakit (SIR)
Secara luas, untuk menolong komunikasi dan mengatur informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah sakit. SIR dapat diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor, perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan makan, personel dan gaji. Jumlah aplikasi-aplikasi lain dapat dimasukkan bagi beberapa bagian/departemen dan untuk beberapa tujuan yang praktikal. Manajer-manajer di Rumah Sakit, juga perawat perlu mengenal komputer, yang mencakup mengenal istilah umum yang digunakan komputer.

b.      Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK).
Sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK) merupakan paket perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan keperawatan, seperti:

1)      Mengklasifikasikan pasien
2)      Penjadwalan
3)      Catatan personal
4)      Laporan bertahap
5)      Analisa kelompok diagnosa yang berhubungan Pengendalian mutu, dll

c.       Komputer juga dapat membantu pembuatan Sistem Klasifikasi Pasien.
Dengan bantuan alat komputer, dapat membantu dalam menentukan kebutuhan tenaga di ruang rawat, berguna juga untuk memantau klasifikasi klien. Sistem klasifikasi pasien adalah pengelompokan pasien berdasarkan kebutuhan perawatan yang secara klinis dapat diobservasikan oleh perawat.

d.      Sebagai alat bantu untuk Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record).
Komputer di  rumah sakit adalah mambantu dalam penerapan rekam medis medis. Pengertian rekam medis berbasis komputer secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol klinik.

e.       Pengembangan E-health di Rumah Sakit. 
Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pengembangkan program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat. Pemberi layanan jasa kesehatan, seperti dokter dan rumah sakit, juga dapat mengembangkan layanan jasa kesehatan berbasis internet.

Secara terapan, manfaat komputer adalah sebagai aplikasi informatika kedokteran meliputi rekam medik elektronik, sistem pendukung keputusan medik, sistem penarikan informasi kedokteran, hingga pemanfaatan internet dan intranet untuk sektor kesehatan, termasuk merangkaikan sistem informasi klinik dengan penelusuran bibliografi berbasis internet. Dengan demikian, komunitas rekam medis akan memiliki wawasan yang luas mengenai prospek teknologi informasi serta mampu menjembatani klinisi (pengguna dan penyedia utama informasi kesehatan) dengan para ahli komputer (informatika) yang bertujuan merancang desain aplikasi dan sistem agar dapat menghasilkan produk aplikasi manajemen informasi kesehatan di rumah sakit yang lebih efektif dan efisien.

Penutup:
Komputer sangat bermanfaat dalam  membantu di dunia kesehatan, mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien. Perkembangan berikutnya, computer dapat meningkatkan pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health. Pengembangan layanan e-Health akan membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan termasuk pemerintah untuk mencapai hal tersebut di atas. E-Health akan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan kolaborasi, pengumpulan dan analisa data kesehatan yang melampaui batasan fisik dan waktu. Peranan komputer dalam mengelola dan melakukan pertukaran data kesehatan melalui internet menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan e-Health, karena data kesehatan tidak hanya berupa teks, bahkan bisa merupakan data gambar, suara, dan multimedia lainnya.



Daftar Pustaka
Dartyanto. 2004. Belajar Komputer Visual Basic. Bandung: Yrama Widya.

2.     Sejarah Perkembangan Komputer Dalam Keperawatan
Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana sebenarnya e-Health tersebut dan bagaimana implikasi teknologi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya (Gunter Eysenbach, J Med Internet Res 2001; 3(2): e20).
Dalam pengertian lebih luas, e-Health dapat diartikan sebagai tidak hanya pengembangan teknologi pelayanan kesehatan, namun juga mencakup pengembangan sikap, perilaku, komitmen, dan tata cara berpikir untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
     Mengapa e-Health perlu dilaksanakan?
Di seluruh dunia, terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Banyak orang tidak mendapat kesempatan bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Catatan kesehatan yang masih mengandalkan dokumen kertas banyak menimbulkan kesalahan dan mengurangi produktivitas layanan.
Walau demikian, patut diakui terdapat juga kenaikan pelayanan kesehatan di masyarakat, yang memberikan peluang kehidupan yang lebih baik, namun juga berarti terdapatkan golongan masyarakat manula (manusia usia lanjut) yang lebih besar. Pada umumnya manula juga memerlukan layanan kesehatan yang lebih besar dibandingkan usia produktif. Bagi pemerintah di tingkat lokal maupun pusat juga mendapat tantangan untuk menanggulangi meningkatkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan. Selain itu, mereka juga bertanggungjawab terhadap pemantauan kesehatan umum dan kemungkinan penyebaran penyakit menular tertentu.
Mengembangkan layanan e-Health akan membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan termasuk pemerintah untuk mencapai hal tersebut di atas. E-Health akan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan kolaborasi, pengumpulan dan analisa data kesehatan yang melampaui batasan fisik dan waktu.
Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pemerintah mengembangkan program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat.
Pemberi layanan jasa kesehatan, seperti dokter dan rumah sakit, juga dapat mengembangkan layanan jasa kesehatan berbasis internet. Program Dokter Keluarga yang tengah diperkenalkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) misalnya; berupaya untuk mengembangkan konsep dokter sebagai pengelola data kesehatan masyarakat. Tujuan program dokter keluarga adalah memberikan peranan lebih besar kepada dokter untuk menjaga kesehatan masyarakat, ketimbang untuk mengobati. Dengan memanfaatkan basis data kesehatan masyarakat yang dilayaninya, seorang dokter keluarga dapat menentukan program kesehatan apa yang paling tepat untuk masyakarat tersebut. Karena dengan melakukan analisa data kesehatan masyakarat, dapat diketahui pola dan kecenderungan penyakit yang mungkin terjadi dan dapat dilakukan analisa sebab dan akibat. Untuk itulah dalam program dokter keluarga, komputer dikatakan sebagai stetoskop kedua para dokter.
Data kesehatan masyarakat dalam kelompok-kelompok kecil dapat dikumpulkan dan dianalisa menjadi data kesehatan masyarakat yang lebih luas untuk mencerminkan pola kesehatan secara regional maupun nasional.
Peranan komputer dalam mengelola dan melakukan pertukaran data kesehatan melalui internet menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan e-Health. Karena data kesehatan tidak hanya berupa teks, bahkan bisa merupakan data gambar, suara, dan multimedia lainnya. Diperlukan komputer yang memiliki kemampuan proses yang tinggi untuk dapat mengolah data yang ada menjadi informasi yang berharga bagi suatu keputusan layanan kesehatan. Komputer dengan multi-inti dan ukuran cache yang besar, seperti yang berbasis pada prosesor Intel Core 2 Duo adalah antara lain yang disarankan sebagai komputer bagi penyedia jasa layanan kesehatan.
Pertukaran jasa layanan kesehatan melalui internet juga harus didukung oleh infrastruktur komunikasi pita lebar. Sekali lagi alasannya karena data yang dipertukarkan tidak hanya berupa teks, tetapi berupa data multimedia.


3.     Macam-Macam Alat Kesehatan Yang Ada Di Rumah Sakit Berbasis Komputer

1.       Termometer Digital
Termometer Digital saat ini sudah sangat sering digunakan baik oleh medis maupun digunakan secara personal oleh masyarakat, karena cara penggunaannya relatif jauh lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan termometer air raksa. Selain itu termometer digital memiliki keunggulan lainnya yaitu lebih aman penggunaannya dan tingkat akurasinya lebih tinggi karena dapat memperlihatkan hasil pengukuran sampai desimal. Jadi, dengan menggunakan termometer digital ini selain praktis juga akan mendapatkan hasil pengukuran yang sangat tepat dan cepat.
2.      Tensimeter Digital
Tensimeter Digital adalah sebuah alat pengukur tekanan darah secara digital/ elektronis. Alat kesehatan yang gunanya untuk mengukur tensi darah secara mudah dan langsung menunjukkan angka tensi darah sangat mudah digunakan untuk mengukur angka tekanan darah dengan hasil yang akurat.

3.      Oksimeter
Oksimetri merupakan alat non invasif yang mengukur saturasi oksigen darah arteri pasien yang dipasang pada ujung jari, ibu jari, hidung, daun telinga atau dahi dan oksimetri nadi dapat mendeteksi hipoksemia sebelum tanda dan gejala klinis muncul (Kozier & Erb, 2002).

Organisasi Profesi American Nurses Association (ANA)



BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang

Kode etik adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik , dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional.
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat. Etik “etchiks” berasal dari bahasa yunani yang disebut etos artinya sudah kebiasaan, perilaku, karakter.
                                            KODE ETIK KEPERWATAN DI DUNIA
            Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi social yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
            Profesionalitas keperawatan mengedapankan altruism dan nurturant, suatu kotmitmen pada nilai social untuk kesejahteraan populasi. Komitment ini menempatkan perawat sebagai profesi penolong ,suatu totalitas ,penghargaan finasial yang diterima, Perawat sebagai kekuatan pembaruan, mempunyai peran besar untuk memastikan kesehatan.
.



ORGANISASI KEPERAWATAN INTERNASIONAL

1. International Council of Nurses (ICN)
2.American Nurses Association (ANA)
3. Canadian Nurses Association (CAN)
4. National League for Nursing (NLN)
5. British Nurses Association (BNA)

 B.RUMUSAN MASALAH
Ø  Sejarah tentang American Nurses Association (ANA)
Ø  Bagaimankah Kode etik Keperawatan yang diterapkan American Nurses Association (ANA)
BAB II
TINJAUAN TEORI


Ø  American Nurses Association (ANA)
      ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada akhir tahun 1800 yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari negara-negara bagian. ANA berperan dalam menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan pemberlakukan legislasi keperawatan.
American Nurses Association (ANA) adalah organisasi profesional untuk memajukan dan melindungi profesi keperawatan . Ini dimulai pada tahun 1896 sebagai Perawat Alumni dan berganti nama menjadi Perawat American Association pada tahun 1911. American Nurses Association (ANA) adalah organisasi layanan penuh hanya profesional yang mewakili seluruh populasi perawat terdaftar bangsa. Dari lorong-lorong Kongres dan lembaga federal untuk papan kamar, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, ANA adalah suara terkuat untuk profesi keperawatan. Hal ini bermarkas di Silver Spring, Maryland.

a.      American Nurses Association (ANA), Keperawatan Pernyataan Kebijakan Sosial, menekankan enam fitur penting dari keperawatan profesional:
1.    Penyediaan hubungan kepedulian yang memfasilitasi penyembuhan kesehatan
2.    Memperhatikan kisaran pengalaman manusia dan tanggapan terhadap kesehatan dan penyakit dalam lingkungan fisik dan sosial.
3.    Integrasi data objektif dengan pengetahuan yang didapat dari apresiasi terhadap pasien atau pengalaman subjektif kelompok.
4.    Penerapan pengetahuan ilmiah untuk proses diagnosis dan pengobatan melalui penggunaan penilaian dan pemikiran kritis
5.    Kemajuan pengetahuan keperawatan profesional melalui penyelidikan ilmiah
6.    Pengaruh pada kebijakan sosial dan publik untuk mempromosikan keadilan sosial.
b.      Tujuan dari keperawatan adalah sebagai berikut:
·         Untuk mempromosikan kesehatan, termasuk emosional dan kesejahteraan sosial;
·         Untuk mencegah penyakit dan kecacatan;
·         Untuk menyediakan lingkungan, fisik, dukungan kognitif, dan empotional dalam penyakit;
·         Untuk meminimalkan berbagai macam penyakit, dan
·         Untuk mendorong rehabilitasi

c.       Organisasi yg tergabung dalam ANA
·         Amerika Perawat Yayasan,
·         Akademi Keperawatan Amerika
·         Keperawatan Pusat Amerika

d.      Tugas ANA
         Didedikasikan untuk memastikan bahwa pasokan yang cukup dari perawat yang sangat terampil dan terdidik tersedia, ANA berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan perawat serta konsumen kesehatan. ANA kemajuan profesi keperawatan dengan mengembangkan standar tinggi praktik keperawatan, mempromosikan kesejahteraan ekonomi dan umum di tempat kerja perawat, memproyeksikan pandangan positif dan realistis keperawatan, dan dengan melobi Kongres dan badan pengatur pada masalah perawatan kesehatan yang mempengaruhi perawat dan masyarakat umum.
                        Antara isu-isu prioritas adalah: perawatan kesehatan restrukturisasi sistem yang memberikan perawatan kesehatan primer dalam pengaturan berbasis masyarakat; peran diperluas untuk perawat terdaftar dan perawat praktek maju dalam pemberian perawatan kesehatan dasar dan primer; memperoleh pendanaan federal untuk pendidikan perawat dan pelatihan; dan membantu untuk mengubah dan meningkatkan kesehatan tempat kerja. Melalui program ANA politik dan legislatif, asosiasi telah mengambil posisi kuat pada berbagai isu termasuk Medicare reformasi, hak pasien, staf yang tepat, pentingnya perangkat jarum yang lebih aman, perlindungan whistleblower bagi pekerja perawatan kesehatan, penggantian yang memadai untuk pelayanan kesehatan dan akses ke perawatan kesehatan. ANA dan perusahaan negara asosiasi perawat 'upaya lobi berkontribusi untuk reformasi perawatan kesehatan di kedua negara dan tingkat nasional.
                        ANA terus upaya untuk memperluas basis ilmiah dan penelitian untuk praktik keperawatan, untuk hak-hak perundingan kolektif dan kerja advokasi untuk semua perawat, untuk mendapatkan kompensasi yang lebih baik dan kondisi kerja yang lebih baik untuk perawat, dan untuk menerapkan cara-cara baru di mana layanan keperawatan dapat disampaikan untuk merespon tuntutan saat ini dan masa depan untuk biaya-efektif, perawatan kesehatan yang berkualitas.

Ø  Kode Etik Keperawatan American Nurses Association ( ANA )
Berisi tentang :
1.      Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut personal atau corak masalah kesehatan.
2.      Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi yang bersifat rahasia
3.      Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam oleh praktek seseorang yang tidak berkompoten, tidak etis atau illegal
4.      Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang dijalankan masing-masing individu
5.      Perawat memelihara kompetensi keperawatan
6.      Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
7.      Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan profesi
8.      Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan meningfkatkan standar keperawatan
9.      Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas
10.  Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat
11.  Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan public

BAB III
PENUTUP

Ø  Kesimpulan     :
      Keperawatan adalah sebuah profesi, di mana di dalamnya terdapat sebuah “body of  knowladge’ yang jelas. Profesi Keperawatan memiliki dasar  pendidikan yang kuat, sehingga dapat dikembangkan setinggi-tingginya. Hal ini menyebabkan Profesi Keperawatan selalu dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia dalam upaya meningkatakan profesionalisme Keperawatan agar dapat memajukan pelayanan masyarakat akan kesehatan di negeri ini.Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu.
      Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama. Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkan otonomi profesi. Organisasi keperawatan tingkat nasional yang merupakan wadah bagi perawat di Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan saat itu.
Ø  Saran                    :
                             Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna,untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA